Sukabumihitz – Seorang bidan muda asal Sukabumi, Reni Eka Lestari (34), menciptakan inovasi digital dalam mencegah stunting pada anak. Inovasi digital ini bernama Kalziting (Kalkulator Gizi dan Stunting) yang dirancang untuk memantau status gizi dan risiko stunting pada anak usia dini.
Pengalaman Pribadi Jadi Jalan Hadirnya Solusi untuk Ribuan Anak
Gagasan Kalziting muncul dari pengalaman pribadi Reni sebagai seorang ibu. Reni sempat merasa cemas ketika anaknya mengalami stagnasi berat badan saat berusia dua tahun. Kondisi tersebut membuatnya terdorong untuk mencari cara yang lebih mudah dalam menilai tumbuh kembang anak, khususnya dalam hal status gizi.
“Saya tergerak membuat aplikasi kalkulator gizi karena keresahan pribadi. Anak saya, yang waktu itu masih berusia dua tahun, mengalami stagnasi berat badan selama dua bulan,” kata Reni, Sabtu (21/6/2025).
“Sebagai seorang ibu dan bidan, saya terpikirkan untuk membuat kalkulator yang mudah dalam menginterpretasikan status gizi dan stunting pada anak balita, karena saya menyadari tidak semua orang tua tahu cara memahaminya dengan benar,” tambahnya.
Dengan latar belakangnya sebagai bidan di RSUD R. Syamsudin Kota Sukabumi dan pengalaman pribadi sebagai ibu, Reni menyadari bahwa banyak orang tua belum memahami cara membaca kurva pertumbuhan anak. Hal inilah yang mendorongnya mengembangkan Kalziting sebagai solusi digital yang mudah diakses dan dipahami.
Mengembangkan Kalziting Sesuai Standar Kesehatan Nasional
Reni menyusun konten edukasi dalam Kalziting bersama suami dan rekan sejawat. Dengan menyesuaikan data dengan standar Kementerian Kesehatan dan mengonsultasikannya langsung ke dokter spesialis anak. Dengan tujuan untuk memastikan setiap perhitungan dan referensi gizi dalam aplikasi sesuai dengan Permenkes No. 2 Tahun 2020 dan pedoman WHO.
“Kita ingin aplikasinya sesuai dengan standar, jadi mengikuti Peraturan Menteri Kesehatan. Tabel dan perhitungannya harus akurat. Dalam prosesnya, kami konsultasi dengan dokter spesialis anak dan menerapkan masukan-masukannya,” jelasnya.
Baca Juga : UBSI Sukabumi dan Puskesmas Sukakarya Jalin Kerja Sama Strategis untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan
Solusi Digital Praktis dan Edukatif Dalam Dunia Kesehatan
Aplikasi Kalziting (Kalkulator Gizi dan Stunting) merupakan inovasi untuk mendeteksi gizi buruk dan stunting. Melalui fitur-fiturnya, Kalziting menyediakan penghitungan dan interpretasi status gizi balita, menyajikan edukasi stunting, serta memberikan menu anjuran makan balita guna membantu orang tua memantau tumbuh kembang anak.
Reni merancang Kalziting sebagai aplikasi web untuk bayi usia 0–24 bulan, lalu memperluas jangkauan usia menjadi 0–60 bulan dan meluncurkan versi Android agar masyarakat bisa mengaksesnya dengan lebih mudah.
Sejak diluncurkan, Kalziting mendapatkan sambutan positif dari masyarakat dan kalangan tenaga medis, terutama bidan-bidan di wilayah terpencil. Mereka mengaku terbantu karena tak perlu lagi menghitung manual status gizi balita, yang seringkali memakan waktu dan rawan kesalahan.
Dari Inovasi Lokal Menuju Dampak Nasional
Inovasi Kalziting meraih sejumlah pengakuan. Pada tahun 2023, aplikasi ini berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Inovasi di lingkungan RSUD R. Syamsudin Kota Sukabumi. Kementerian Hukum dan HAM telah memberikan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) berupa hak cipta kepada Kalziting, sehingga menjadikannya aset inovatif yang sah dan terlindungi secara hukum.
Untuk saat ini, Kalziting dapat diakses melalui barcode yang tersedia di RSUD. Namun, Reni tengah mempersiapkan rilis resmi di Google Play Store agar jangkauannya semakin luas.
Dengan hadirnya Kalziting, Reni berharap angka stunting di Indonesia dapat terus menurun, dan para ibu dapat lebih mandiri serta memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendeteksi potensi stunting sejak dini.
Baca Juga : Pemkab Sukabumi Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Lewat Program Berobat Gratis
Sumber : sukabumiupdate.com