Sukabumihitz – Kasepuhan Sinar Resmi, yang berlokasi di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, baru saja menyelenggarakan perayaan Seren Taun pada (19-21/7). Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen, tetapi juga sebagai upaya pelestarian warisan budaya yang telah ada selama ratusan tahun.
Universitas BSI Sukabumi turut berpartisipasi dalam mendukung acara ini, menegaskan komitmennya terhadap pelestarian budaya lokal. Sementara itu, kepala kampus Universitas BSI Sukabumi, Jamal Maulana, turut mengungkapkan pandangannya mengenai partisipasi kampus dalam acara ini.
“Melalui partisipasi ini, kami berharap dapat membantu meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya kita,” ungkap Jamal.
Seren Taun merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan. Selain itu sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur yang telah mewariskan tanah dan tradisi yang kaya.
Baca juga: Peringatan Hari Keluarga Nasional, Sukabumi Raih Juara Harapan dalam Kategori Kampung Keluarga Berkualitas
“Menanam padi di sini memang hanya satu kali dalam setahun. Tetapi terdapat 18 ritual yang dilaksanakan sepanjang tahun, dengan Seren Taun sebagai penutup hasil panen. Ini adalah tanggung jawab kita untuk melestarikan budaya dan padi yang telah leluhur wariskan.” Ujar warga lokal, Omid Saripudin, mengutip dari Kumparan.
Rangkaian acara perayaan dimulai dengan upacara adat yang melibatkan seluruh warga desa. Hasil bumi diarak dari balai desa menuju lumbung padi, diiringi oleh tabuhan alat musik tradisional seperti kendang, angklung, dan gamelan. Suasana perayaan semakin meriah dengan penampilan tarian tradisional dan pertunjukan wayang golek.
Perayaan Seren Taun ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi desa. Ribuan pengunjung yang datang ini turut serta dalam meningkatkan pendapatan lokal melalui penyewaan akomodasi, penjualan makanan, dan kerajinan tangan.
Seren Taun tahun ini tidak hanya berhasil merayakan hasil panen dan melestarikan budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang berkontribusi pada perkembangan ekonomi desa. Acara ini menjadi contoh nyata bagaimana tradisi dapat kita lestarikan dan rayakan bersama-sama, menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang.