Sukabumihitz.com, Cirebon– Salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian Masyarakat, termasuk di dalamnya Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM).
Bagaimanakah caranya agar KKM yang dilakukan oleh mahasiswa sukses dan memberikan hasil yang sebaik-baiknya untuk masyarakat atau warga daerah/desa tempat mereka melaksanakan KKM?
Terkait hal tersebut, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS memberikan kiatnya. “Setidaknya ada delapan jurus sukses melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM),” kata Prof. Rokhmin Dahuri saat memberikan Pembekalan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), di Convention Hall UMC, 15 Juli 2023
Pertama, kata Prof. Rokhmin, perkenalan dan silaturrahim dengan camat, kepala desa, aparat pemerintahan desa, pemuda-pemudi, ulama, dan tokoh masyarakat.
Kedua, temu wicara dengan berbagai kelompok masyarakat untuk mengidentifikasi dan memetakan potensi serta permasalahan pembangunan, dan menjaring aspirasi masyarakat tentang bagaimana memperbaiki kesejehateraan hidup nya dan membangun desanya supaya lebih maju dan rakyatnya hidup damai dan sejahtera.
Ketiga, memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan: (1) usaha (bisnis) masyarakat di sektor pertanian tanaman pangan, hortikultur, peternakan, perikanan, industri pengolahan, home industry, pariwisata, ekonomi digital, dan lainnya; (2) etos kerja, akhlak, dan IMTAQ; dan (3) lainnya.
“Keempat, mengadakan berbagai kegiatan bakti sosial (baksos), olah raga, perlombaan, dan hiburan yang produktif, baik, mempererat tali silaturrhaim, dan membahagiakan,” kata Prof. Rokhmin dalam rilis yang diterima Sukabumihitz.com.
Kelima, dia menambabkan, bagi mahasiswa Muslim upayakan maksimal untuk shalat fardhu secara berjamaah di masjid secara berkeliling, sambil memberikan Kultum (kuliah tujuuh menit) ba’da shalat Shubuh atau shalat Isya’.
“Bagi mahasiswa Nasrani upayakan rajin beribadah di gereja. Bagi mahasiswa Hindu mesti rajin beribadah di pura. Dan, seterusnya,” ujarnya.
Keenam, lokakarya sambil acara perpisahan untuk mahasiswa mempresentasikan hasil identifikasi potensi dan permasalahan pembangunan, serta usulan program pembangunan desanya. “Juga minta masukan dari para peserta lokakarya,” kata Prof. Rokhmin yang juga Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan 2020-sekarang.
Ketujuh, kekembali di kampus, tim mahasiswa menyerahkan laporan KKM kepada Tim Dosen Pembimbing KKM.
“Kedelapan, para mahasiswa harus berperilaku santun, ramah, dan menyejukkan,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri yang membawakan materi berjudul “KKM yang meningkatkan kompetensi, soft skills, etos kerja, akhlak mulia, dam Imtaq mahasiswa serta membantu pembangunan wilayah perdesaan”.
Sebelumnya, Prof. Rokhmin menguraikan gambaran umum kinerja Pendidikan Tinggi di Indonesia. Pertama, pada umumnya lulusan Peruguruan Tinggi Indonesia: kurang kompeten, kurang siap bekerja, karakter (etos kerja) nya lemah, rendah entrepreneurrship nya, mismatch dengan dunia kerja (industri & pemerintah), dan kalah daya saing dengan lulusan Perguruan Tinggi luar negeri.
Kedua, produktivitas riset (R & D) berupa publikasi di jurnal ilmiah internasional ternama, invention (prototipe), dan innovation (commercial technology) masih rendah.
“Ketiga, kontribusi kegiatan Pengabdian Masyarakat bagi pemberdayaan masyarakat, pembangunan wilayah, dan peningkatan kapasitas pemerintahan belum signifikan,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri.