Pendidikan

Daarut Tarmizi, Pesantren Tahfizh-Bahasa-IT Bernuansa Alam di Sukabumi

202
×

Daarut Tarmizi, Pesantren Tahfizh-Bahasa-IT Bernuansa Alam di Sukabumi

Sebarkan artikel ini
Suasana Pondok Pesantren Daarut Tarmizi yang asri dan nyaman di dekat kaki Gunung Gede, Sukabumi. (Foto: Dok Ponpes Daarut Tarmizi)

Sukabumihitz.com, Sukabumi– Kota Jombang di Jawa Timur dikenal dengan julukan kota santri. Hal itu berkaitan dengan sejarah dan jumlah pesantren yang berdiri di wilayah tersebut. Bahkan tidak sedikit di antaranya yang cukup tersohor, sebut saja Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

Dalam hal pengembangan pendidikan Islam, provinsi Jawa Barat juga tak kalah mendominasi. Kabupaten Sukabumi misalnya, banyak pondok pesantren yang berdiri di daerah itu. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Daarut Tarmizi. Walau terbilang baru pondok ini menawarkan mutu pendidikan yang sama dengan harga yang relatif murah dan terjangkau untuk masyarakat.

Pondok Pesantren Daarut Tarmizi terletak di Jalan Kadudampit, Kampung Sungapan, Desa Kadudampit, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasinya berada satu jalur dengan akses objek wisata yang cukup terkenal di Sukabumi, yaitu Situ Gunung.

Pesantren ini mengusung visi menjadi Lembaga Pendidikan Islam (LPI) yang melahirkan generasi pemimpin bangsa dan dunia yang saleh-salehah, berkarakter Qur’ani serta berjiwa technopreneur dalam pembangunan peradaban Islam masa depan. Sementara salah satu misinya adalah mencetak generasi profesional dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Impian itu diwujudkan melalui program-program unggulan, di antaranya tahfizh, bahasa dan Information and Technology (IT). Ya, Pondok Pesantren Daarut Tarmizi memahami bahwa santri juga perlu melek teknologi. Oleh karena itu, setiap santri dan santriwati yang belajar di pesantren ini mendapat bekal pendidikan teknologi dan informasi.

Ustadz Muhammad Nasihin, Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tarmizi menjelaskan,  “Di era ini, pesantren merupakan salah satu sistem pendidikan yang solutif bagi orang tua untuk mendidik anak-anaknya agar memiliki bekal, baik kecerdasan spiritual, sosial, maupun soft skill dalam menghadapi tantangan zaman.”

Ia menambahkan, bahwa pesantren ini memadukan kurikulum nasional dengan keislaman yang berwawasan global dan berbasis spiritual. Tujuannya, membangun sikap positif sesuai dengan ajaran Islam, menumbuhkan jiwa kepemimpinan, dan mengasah logika berpikir.

“Kami menekankan tiga program unggulan, mulai dari tahfizh, bahasa asing meliputi bahasa Inggris dan Arab, serta IT. Itu semua menjadi fokus kami agar para santri tidak hanya kuat secara agama, namun juga siap bermasyarakat di tengah gempuran teknologi,” ujar Ustadz Muhammad Nasihin, dalam rilis yang diterima Sukabumihitz.com.

Metode Terjemah Al-Qur’an 30 Juz

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa anak didiknya telah menyelesaikan program hafalan terjemah Al-Qur’an 30 juz selama dua bulan. Para santri juga berkesempatan mendapat sertifikat BNSP untuk tahfizh Al-Qur’an.

“Santri kami diajarkan metode terjemah Al-Qur’an 30 juz. Jadi setelah belajar selama dua bulan mereka sudah bisa menerjemahkan Al-Qur’an dan hafal terjemahnya,” katanya.

Selain terjemah Al-Qur’an dan tahfizh bersertifikasi BNSP, santri juga telah mengikuti program bahasa Inggris. “Begitu juga dengan bahasa Inggris, para santri sukses belajar 16 tenses dalam waktu singkat,” imbuhnya.

Berbeda dengan metode belajar bahasa Inggris pada umumnya, santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi menggunakan simbol dan gerakan untuk menghafal 16 tenses. “Dengan pengajar yang profesional, mereka bahkan mampu menghafal 16 tenses kurang dari lima menit,” ujarnya.

Ustadz Muhammad Nasihin menjelaskan, keilmuan para santri akan semakin lengkap dengan pembelajaran kitab kuning. Mengingat, ada berbagai kitab yang masuk dalam kurikulum Pondok Pesantren Daarut Tarmizi, seperti kitab Bulughul Maram, Ta’lim Muta’alim dan lain sebagainya.

Menurutnya, salah satu hal yang menunjang proses belajar para santri adalah kenyamanan.  Pondok Pesantren Daarut Tarmizi memiliki suasana yang sejuk dengan nuansa alam, sehingga membuat santri nyaman. Tidak heran, lokasi pesantren memang berada dekat kaki Gunung Gede.

“Suasana di sini nyaman untuk belajar, sejuk dan pemandangannya indah, masya Allah. Jadi santri selain belajar,  juga sekaligus healing,” tutur Ustadz Muhammad Nasihin.

Karena berdekatan dengan alam, santri juga mendapat pendampingan dalam hal pertanian dan perkebunan. Mereka diajak untuk aktif bertani dan berkebun. Seperti menanam padi, sayur, dan berbagai tanaman lainnya di sekitar area pesantren.

Karakter Islami, Kemampuan Mumpuni

Para santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi disiapkan untuk menjadi pribadi berkarakter Islami serta memiliki kemampuan mumpuni. Seperti yang disampaikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tarmizi, Ustadz Tarmizi As Shidiq.

“Pondok pesantren di Indonesia perlu mengambil kaca perbandingan dari lembaga Islam di luar negeri yang serupa dengan sistem pendidikan pesantren, serta mulai berpikir bagaimana menjadikan santri sebagai pribadi yang unggul dalam berbagai bidang. Berdirinya Pondok Pesantren Daarut Tarmizi adalah sebagai upaya menjawab tantangan tersebut,” kata Ustadz Tarmizi As Shidiq.

“Apakah gagasan dan cita-cita para pendiri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi sehingga mempunyai tekad yang begitu besar? Cita-citanya terutama adalah rasa tanggung jawab memajukan umat Islam dalam mencari ridha Allah,” tambahnya.

Ia berharap berdirinya Pondok Pesantren Daarut Tarmizi akan berdampak baik pada perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Menjadi model pendidikan Islam populer dan mampu mencetak santri yang berkualitas.

Oleh karena itu, keberadaan Pondok Pesantren Daarut Tarmizi menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan pendidikan Islam terbaik untuk anak-anaknya. “Terlebih, biaya masuk pesantren ini juga sangat terjangkau. Sehingga bisa menjadi pilihan bagi keluarga dengan berbagai lapisan ekonomi,” kata Ustadz Tarmizi As Shidiq.