Sukabumihitz – Ratusan warga Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, mengalami keracunan massal setelah menyantap makanan acara syukuran pernikahan di rumah salah seorang warga Kampung Cikiwul Lebak, RT 01/RW 02, pada Minggu (2/6) lalu.
Ketua Tim Kerja Surveilans Dinkes Kabupaten Sukabumi, Tatang Sutarman mengungkapkan bahwa gejala keracunan mulai muncul pada Senin (2/6), sekitar pukul 17.00 WIB, ketika warga mulai mencari pengobatan ke pembina desa.
“Dengan keluhan sakit kepala, demam, mual, badan lemas, serta muntah dan diare,” ujar Tatang mengutip dari sukabumiupdate.com.
Sementara itu, hasil penyidikan menunjukkan bahwa acara syukuran tersebut diselenggarakan oleh calon mempelai pria menjelang pernikahan minggu depan. Dari sekitar 60 orang yang hadir dalam acara tersebut, 49 orang mengalami keracunan.
Baca juga: Luncurkan Aplikasi Siapdate, Langkah Cerdas Pemerintah Kota Sukabumi dalam Penanggulangan Stunting
Jumlah korban keracunan terus bertambah. Dari hasil pendataan posko kesehatan, hingga Selasa (4/6) pukul 23.00 malam korban mencapai 112 orang, sebelumnya 49 orang.
Dari data tersebut sebanyak 52 orang diantaranya dilarikan ke RSUD Sekarwangi untuk menjalani penanganan medis.
Hingga Rabu (5/6) sore, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melaporkan jumlah korban keracunan massal di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, telah mencapai 117 orang.
Tatang menyebutkan bahwa dari total korban, rinciannya 53 orang mejalani perawatan di RSUD Sekarwangi. Kemudian, 65 orang mendapatkan penanganan di posko darurat, dan 31 orang lainnya pergi ke rumah sakit secara mandiri.
Menanggapi situasi ini, Dinas Kesehatan segera membuka posko darurat di lokasi, mengamankan sampel makanan, mendata korban, memberikan pelayanan medis, dan merujuk pasien yang memerlukan perawatan lanjut.
“Tindakan selanjutnya adalah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan melaporkan kasus tersebut ke pimpinan,” pungkas Tatang.
Sementara itu, Kabid Pelayanan Medis RSUD Sekarwangi, Dr. Andry Priyana Jaya menjelaskan bahwa penanganan di rumah sakit meliputi pemberian cairan untuk mengatasi dehidrasi ringan hingga sedang. Serta obat-obatan untuk lambung dan mengurangi mual.
“Berharap nantinya, pasien sudah tidak mengalami gejala mual dan muntah, sehingga bisa mengonsumsi obat dan makanan dengan baik. Sebagian besar kasus yang kami tangani adalah pasien dewasa, namun anak-anak juga banyak yang terjangkit. Jumlahnya hampir seimbang antara dewasa dan anak-anak,” jelas Andy.