Sukabumihitz – Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melaksanakan survei di Kecamatan Cicantayan, Sukabumi, dalam program BSI Explore 2025 pada Jumat (20/09). Survei ini bertujuan untuk memetakan potensi ekonomi yang bisa dikembangkan di wilayah tersebut. Fokus survei meliputi sektor industri rumahan, pertanian, peternakan, dan perdagangan.
Industri rumahan berkembang pesat di Kecamatan Cicantayan, menjadikannya salah satu wilayah dengan pertumbuhan yang signifikan. Beberapa sektor utama yang teridentifikasi meliputi industri kerajinan, pengolahan, perdagangan, dan jasa. Cicantayan sudah lama terkenal dengan industri skala kecil yang terus berkembang, terutama di bidang industri rumahan.
Potensi Pertanian dan Peternakan
Sebagian besar penduduk Cicantayan masih bergantung pada sektor pertanian. Namun, mereka menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga komoditas dan akses pasar yang terbatas. Meski begitu, peternakan sapi potong di wilayah ini memiliki potensi besar, terutama dengan lahan yang tersedia cukup luas. Sapi potong menjadi komoditas unggulan yang mampu memenuhi
kebutuhan daging di tingkat lokal maupun luar daerah.
Selain itu, peternakan lele dan domba juga menjanjikan. Kedua jenis ternak ini memiliki keunggulan berupa siklus produksi yang cepat serta permintaan pasar yang stabil. Peternak ayam, baik broiler maupun petelur, melihat sektor ini sebagai potensi besar untuk meningkatkan ekonomi lokal, mengingat tingginya konsumsi daging ayam dan telur di masyarakat.
Pengembangan Industri Rumahan
Industri rumahan di Cicantayan terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Industri ini, yang kebanyakan dikelola oleh keluarga, memanfaatkan modal kecil dengan alat manual. Peningkatan permintaan terhadap produk-produk industri rumahan turut membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat, sehingga membantu mengurangi angka pengangguran.
Peran Organisasi Sosial
Di tingkat sosial, organisasi seperti Karang Taruna dan kelompok tani berperan penting dalam menggerakkan masyarakat. Taruna menjadi motor penggerak kegiatan kepemudaan, sementara kelompok tani membantu petani meningkatkan kapasitas mereka melalui program penyuluhan dan alat pertanian. Tak ketinggalan, peran LSM di bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi turut membantu mempercepat pembangunan di Cicantayan.
Tantangan Pengembangan Desa
Meskipun memiliki banyak potensi, Cicantayan masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah pengelolaan program BUMDes yang belum optimal karena kurangnya pembinaan dari pemerintah. Selain itu, masalah klasik seperti akses pendidikan dan kesehatan yang terbatas juga menjadi kendala utama, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil.
Harapan dan Solusi
Masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta perlu bersinergi untuk mendukung upaya pembangunan di Cicantayan. Mereka harus terus meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan industri rumahan agar manfaat ekonominya semakin luas. Berbagai pihak diharapkan dapat mengatasi kendala yang ada, sehingga potensi ekonomi dan sosial Cicantayan dapat berkembang secara maksimal.
BACA JUGA : Persiapkan Generasi Muda Menghadapi Industri Kreatif Melalui Praktik Produksi Media di BSI Digination 2024