Sukabumihitz – Dampak musim kemarau yang berkepanjangan mulai dirasakan oleh sejumlah desa di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. BPBD Kabupaten Sukabumi melaporkan bahwa beberapa desa mulai mengalami kesulitan air bersih akibat tidak adanya hujan dalam beberapa pekan terakhir.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Medi Abdul Hakim, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, baru satu desa yang secara resmi melaporkan kesulitan air bersih, yaitu Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug.
“Dari pantauan sudah ada beberapa desa yang terancam kekeringan, namun baru satu desa yang berkirim surat ke kami. Meminta bantuan dalam penanganan kesulitan air bersih,” ujar Medi, mengutip dari Antara.
Menanggapi situasi tersebut, BPBD Kabupaten Sukabumi telah bergerak cepat dengan berkoordinasi bersama instansi terkait, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi, dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk segera mendistribusikan air bersih ke Desa Cisaat. Langkah ini sebagai upaya awal untuk mengatasi dampak kekeringan yang mulai masyarakat setempat rasakan.
Baca juga: Jurnal AbdiMas Nusa Mandiri Perluas Fokus ke Multidisiplin untuk Tingkatkan Publikasi
BPBD Kabupaten Sukabumi telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif untuk menghadapi kemungkinan terburuk jika musim kemarau ini terus berlanjut. BPBD telah menjalin kerja sama dengan sejumlah dinas, badan usaha, dan organisasi nonpemerintah. Hal ini untuk mencari solusi agar bencana kekeringan tidak meluas ke wilayah lainnya.
Lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi telah menyiapkan berbagai bantuan untuk penanganan bencana kekeringan, termasuk upaya penanggulangan jangka panjang. Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, telah menandatangani penetapan status siaga kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan sejak awal Agustus. Penetapan status ini menjadi salah satu langkah penting Pemkab Sukabumi dalam meminimalkan dampak kekeringan serta mempercepat respons jika ada wilayah yang terdampak.
Dengan langkah-langkah antisipatif yang telah disiapkan, diharapkan masyarakat Sukabumi dapat menghadapi musim kemarau ini dengan lebih siap, serta dampak dari bencana kekeringan dapat diminimalkan.