Agama

Urutan Proses Ibadah Haji Sesuai Ketentuan Islam Yang Benar

132
×

Urutan Proses Ibadah Haji Sesuai Ketentuan Islam Yang Benar

Sebarkan artikel ini

Sukabumihitz.com, Ibadah Haji merupakan salah satu ibadah dari rukun islam yang ke-5 dan juga kewajiban bagi umat muslim di seluruh dunia. Ibadah Haji dilakukan setiap tahunnya di Makkah, Saudi Arabia. Ribuan umat muslim berbondong-bondong kesana setiap bulan Dzulhijjah untuk berdoa kepada Allah SWT.

Hukum melaksanakan ibadah haji adalah fardhu, baik laki-laki maupun perempuan. Ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 97 yang berbunyi

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

Artinya: “Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam,”.

Adapun tatacara ibadah haji, diantaranya :

  1. Ihram: Sebelum memasuki Makkah, seorang jamaah haji harus memasuki keadaan Ihram. Ihram adalah keadaan suci yang ditandai dengan mengenakan pakaian khusus, yaitu dua helai kain putih tanpa jahitan untuk laki-laki dan pakaian yang sopan dan sederhana untuk perempuan. Di dalam keadaan Ihram, seorang jamaah harus mematuhi aturan-aturan khusus, seperti menghindari perilaku yang tidak pantas, tidak memotong rambut atau kuku, dan tidak berhubungan seksual.
  2. Tawaf: Setelah tiba di Masjidil Haram di Makkah, jamaah haji harus melakukan Tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali mengikuti arah jarum jam. Tawaf dimulai dari Hajar Aswad, batu hitam di sudut Ka’bah, dan berakhir di titik yang sama. Selama Tawaf, jamaah haji juga mengucapkan doa dan dzikir.
  3. Sa’i: Setelah Tawaf, jamaah haji melakukan Sa’i, yaitu berlari-lari kecil atau berjalan antara bukit-bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i mengingatkan tentang pencarian air oleh Hajar, istri Nabi Ibrahim, untuk putranya Ismail. Jamaah haji mengucapkan doa dan dzikir saat melakukan Sa’i.
  4. Wukuf di Arafah: Pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah. Wukuf di Arafah adalah salah satu bagian terpenting dari ibadah haji. Jamaah haji menghabiskan waktu dari waktu Dzuhur hingga Matahari terbenam berdiri atau duduk di Arafah, berdoa, memohon ampunan, dan melakukan dzikir kepada Allah SWT.
  5. Mabit di Muzdalifah: Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji pergi ke Muzdalifah setelah matahari terbenam. Di Muzdalifah, mereka melaksanakan salat Maghrib dan Isya berjamaah, mengumpulkan kerikil untuk melempar jumrah, dan menghabiskan malam di tempat terbuka.
  6. Mina dan melempar jumrah: Di Mina, jamaah haji melempar tiga jumrah (tanda) dengan menggunakan tujuh kerikil kecil setiap kali lemparan. Jumrah yang dilempar adalah Jumrah Aqabah (jumrah besar) dan dua jumrah kecil. Tindakan ini melambangkan penolakan terhadap godaan setan.
  7. Halaq/Tahallul: Setelah menyelesaikan lemparan jumrah, jamaah haji melakukan tahallul. Tahallul adalah memotong sedikit rambut di kepala bagi laki-laki atau memotong ujung rambut sebanyak sekitar satu inci bagi perempuan, sebagai tanda keluarnya mereka dari keadaan Ihram.
  8. Tawaf Ifadah: Setelah menjalankan lemparan jumrah, jamaah haji kembali ke Masjidil Haram untuk melakukan Tawaf Ifadah. Ini adalah Tawaf yang kedua setelah wukuf di Arafah. Setelah Tawaf Ifadah, jamaah haji melakukan Sa’i kembali antara Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
  9. Tawaf Wada’: Sebelum meninggalkan Makkah, jamaah haji harus melakukan Tawaf Wada’, yaitu Tawaf perpisahan. Ini adalah Tawaf terakhir sebelum meninggalkan Masjidil Haram. Setelah Tawaf Wada’, jamaah haji diharapkan kembali ke kehidupan normal mereka dan menjaga amalan dan akhlak yang baik.

Penting bagi setiap Muslim untuk mempelajari tata cara pelaksanaan ibadah haji sejak dini. Hal ini bertujuan agar saat melaksanakan haji di kemudian hari, jamaah haji dapat menjadi haji yang mabrur.

Demikian tatacara ibadah haji yang redaksi rangkum, semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *