Sukabumihitz – Ketersediaan WiFi publik di berbagai tempat seperti kafe, bandara, hotel, dan pusat perbelanjaan memberikan kemudahan luar biasa bagi pengguna internet. Namun di balik kenyamanan itu, terdapat risiko keamanan yang kerap kali luput dari perhatian. Banyak orang tidak menyadari bahwa saat mereka terhubung ke jaringan WiFi publik, mereka juga membuka peluang bagi kejahatan siber untuk mengakses data pribadi.
Ancaman Tersembunyi di Balik WiFi Gratis
WiFi publik umumnya tidak menggunakan enkripsi, atau jika mengenkripsi data pun, tingkat keamanannya tetap lebih rendah dibanding jaringan pribadi. Hal ini membuat pengguna rentan terhadap serangan siber seperti man-in-the-middle (MitM), di mana peretas bisa mengintip atau bahkan memanipulasi data yang dikirimkan antar perangkat. Peretas bisa dengan mudah mencuri informasi sensitif seperti kata sandi, data perbankan, atau identitas pribadi.
Risiko lainnya datang dari jaringan WiFi palsu atau evil twin, yaitu jaringan tiruan yang dibuat menyerupai jaringan resmi. Misalnya, jika Anda berada di kafe “Kopi Nyaman” dan tersedia dua jaringan bernama “KopiNyaman_Free” dan “KopiNyaman_WiFi”, besar kemungkinan salah satunya adalah jebakan. Saat Anda tersambung, pelaku bisa memantau seluruh aktivitas internet Anda.
Baca juga: Festival AI 2025: Kolaborasi Inovasi untuk Pendidikan, Bisnis, dan Keamanan Siber
Tips Menggunakan WiFi Publik Secara Aman
Agar tetap aman saat menggunakan WiFi publik, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
- Hindari membuka aplikasi perbankan atau melakukan transaksi penting saat tersambung ke WiFi umum.
- Gunakan VPN (Virtual Private Network) untuk mengenkripsi lalu lintas data Anda, sehingga lebih aman meski di jaringan terbuka.
- Pastikan nama jaringan sesuai dan resmi, lebih baik bertanya langsung ke petugas tempat tersebut.
- Nonaktifkan fitur auto-connect di perangkat agar tidak otomatis tersambung ke jaringan asing.
- Aktifkan firewall dan pastikan antivirus Anda terbaru, sebagai perlindungan tambahan dari malware.
Penting untuk menghindari mengakses informasi sensitif di tempat umum, terutama saat layar perangkat Anda mudah terlihat. Kejahatan siber tidak selalu bersifat digital—pelaku bisa saja menggunakan cara sederhana seperti shoulder surfing, yakni mengintip layar dari belakang atau samping. Karena itu, jika terpaksa menggunakan WiFi publik, pastikan Anda berada di tempat yang aman dan tetap menjaga privasi visual.
Di balik kenyamanan akses internet gratis, pengguna tetap perlu waspada. Setiap orang harus menjaga keamanan siber dan tidak boleh mengabaikannya. Jangan sampai koneksi gratis menjadi celah bagi pencurian data dan penyalahgunaan informasi pribadi Anda.
