BeritaKecelakaan

Banjir Bandang Terjang Pelabuhanratu, ini penyebabnya !!

6
×

Banjir Bandang Terjang Pelabuhanratu, ini penyebabnya !!

Sebarkan artikel ini
Banjir Bandang
Banjr bandang yang melanda Pelabuhanratu | Dok : Istimewa

Sukabumihitz – Banjir Bandang kembali melanda kawasan Pelabuhanratu yang mengakibatkan satu korban jiwa dan kerusakan di sejumlah permukiman. Berdasarkan investigasi terbaru, banjir ini terjadi akibat adanya kerusakan daerah aliran sungai (DAS) dan sedimentasi di sepanjang Sungai Cimandiri.

Dampak dan Kronologi Kejadian

Banjir yang terjadi secara tiba-tiba pada pukul 22.00 WIB tersebut menyebabkan arus deras menghanyutkan sejumlah kendaraan dan merusak infrastruktur jalan. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi, banjir terutama melanda permukiman padat penduduk di sepanjang aliran Sungai Cimandiri.

“Kami telah mengevakuasi 15 keluarga ke posko pengungsian sementara di Balai Desa Pelabuhanratu. Satu korban meninggal akibat terjebak arus saat berusaha menyelamatkan barang berharga,” jelas Kepala Operasi BPBD Sukabumi, Asep Saepudin, mengutip dari bidikekspres.id.

Faktor Penyebab Banjir

Analisis awal dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Barat mengungkap beberapa penyebab utama:

  1. Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) – Pembalakan liar dan alih fungsi lahan di hulu sungai mengurangi resapan air.

  2. Pendangkalan Sungai Cimandiri – Akumulasi sedimentasi dan sampah menyempitkan aliran sungai hingga 40%.

  3. Curah Hujan Ekstrem – Data BMKG mencatat intensitas hujan mencapai 150 mm/hari dalam tiga hari terakhir.

Mantan Wakil Bupati Sukabumi, H. Iyos Somantri, menyoroti lemahnya penegakan aturan tata ruang. “Sejak 2018, kami sudah memperingatkan risiko banjir jika pembangunan di bantaran sungai terus dibiarkan,” tegasnya.

BACA JUGA – Kabar Baik! Jalur Kereta Nonaktif di Jabar Segera Beroperasi Lagi, Ini Daftarnya

Banjir Bandang
Kondisi Banjir di Wilayah Pelabuhanratu Hingga Air Menutupi Jalan Raya | Dok: Istimewa

Langkah Penanganan

Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah mengambil sejumlah tindakan darurat :

  • Membuka5 posko pengungsian dengan distribusi logistik dari Dinas Sosial.

  • Mengerahkan alat berat untuk membersihkan material banjir di jalur transportasi utama.

  • Menyiapkan sistem peringatan dini berbasis komunitas di 10 titik rawan banjir.

Sekretaris Daerah Sukabumi, Doddy Rukmana, menegaskan komitmen penanganan jangka panjang.

“Kami akan mengajukan proyek normalisasi sungai ke pemerintah pusat dan merevisi RTRW untuk mengembalikan fungsi ekologis DAS Cimandiri,” paparnya dalam konferensi pers.

Antisipasi Masyarakat

BPBD mengimbau warga:

  1. Menghindari aktivitas di bantaran sungai saat hujan deras.

  2. Memantau informasi resmi melalui saluran komunikasi terpadu.

  3. Berpartisipasi dalam program penghijauan mandiri.

Banjir bandang ini merupakan yang ketiga kalinya terjadi di Pelabuhanratu dalam dua tahun terakhir, menandakan perlunya solusi berkelanjutan di tengah ancaman iklim ekstrem.

BACA JUGA – Lulusan UBSI Sukabumi Sukses Menjadi PNS, Buktikan Kualitas Pendidikan yang Mumpuni