BeritaTeknologi

Soft Launching Siapdate, Inovasi Terkini Pemerintah Kota Sukabumi dalam Penanggulangan Stunting dan Kemiskinan

201
×

Soft Launching Siapdate, Inovasi Terkini Pemerintah Kota Sukabumi dalam Penanggulangan Stunting dan Kemiskinan

Sebarkan artikel ini
Soft launching Sistem Aplikasi Data Stunting Terintegrasi (Siapdate), di Ruang Pertemuan Balai Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa (19/12/2023). | Doc: KDP Kota Sukabumi

Sukabumihitz – Dalam upaya menurunkan tingkat stunting dan mengatasi kemiskinan ekstrem di Kota Sukabumi, pemerintah daerah menunjukkan komitmen seriusnya dengan menggelar Soft Launching Siapdate, yaitu Sistem Aplikasi Data Stunting Terintegrasi, pada Selasa (19/12) di Ruang Pertemuan Balai Kota Sukabumi.

Acara ini menghadirkan Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji, Ketua TP PKK Kota Sukabumi Diana Rahesti, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi Asep Suhendrawan.

Kusmana Hartadji, Pj Wali Kota Sukabumi, menegaskan bahwa mewujudkan percepatan penurunan angka stunting sebagai prioritas nasional, dengan melalui kerja sama untuk mencapai target.

”Percepatan penurunan stunting menjadi prioritas nasional yang harus diwujudkan bersama agar mencapai target yang ditetapkan,” ujar Kusmana.

Baca juga: Mahasiswa  STEI SEBI Selengggarakan Kajian Managing Mental Health – SukabumiHitz

Mengutip dari KDP Kota Sukabumi, target tersebut minimal 14 persen pada tahun depan. Sementara tingkat stunting saat ini di Kota Sukabumi mencapai 19,2 persen. Hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan angka prevalensi stunting nasional sebesar 21,6 persen. Hal ini, menandakan perlunya strategi intensif dan massif dalam penanganan stunting.

Mengacu pada Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Kusmana menekankan perlunya kerja keras dari semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat, dengan memanfaatkan teknologi informasi secara serius.

Ia menyampaikan bahwa meskipun laporan sudah ada, integrasi belum optimal, dan oleh karena itu, perlu inovasi untuk meningkatkan efektivitas penanganan stunting.

Isu kemiskinan ekstrem juga menjadi sorotan, sebagai isu strategis tingkat global, nasional, dan daerah. Upaya penanggulangan melibatkan bantuan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta distribusi bantuan sembako. Tujuan jangka panjangnya adalah mengurangi kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada tahun 2024, dengan optimalisasi upaya pengurangan kantong kemiskinan.

”Soft Launching Siapdate dalam rangka transformasi digital penurunan stunting dan percepatan pengentasan kemiskinan ektrem,” ungkap Kusmana.

Kusmana berharap Siapdate akan memudahkan pengambilan kebijakan dengan menampilkan informasi peta dan intervensi. Kusmana juga menekankan pentingnya peningkatan kolaborasi dan konvergensi dalam penanganan stunting ke depan.

Asep Suhendrawan, Kepala Bappeda Kota Sukabumi, menyoroti bahwa inovasi ini penting untuk menyajikan data akurat yang mendukung pengambilan keputusan.

”Bentuk inovasi dalam layanan dengan transformasi digital untuk percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem perlu data presisi dalam menentukan kebijakan tepat,” ujar Asep.

Baca juga: Sinopsis Film “Wonka”, Petualangan Ajaib Willy Wonka Membangun Pabrik Coklat