Sukabumihitz – Sebagai langkah nyata memperluas akses pendidikan untuk keluarga kurang mampu, Pemerintah Kabupaten Sukabumi meresmikan Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) ke-7 di Sentra Phalamarta, Kecamatan Cibadak, Senin (14/07).
Sebanyak 100 siswa terpilih dari 38 kecamatan kini menempuh pendidikan secara gratis di sekolah berasrama tersebut. Seluruh peserta didik berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, yang sebelumnya sulit menjangkau pendidikan menengah.
Bupati Sukabumi, H. Asep Japar, menegaskan bahwa SRMP bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang pembentukan karakter.
“Ini bukan hanya sekolah formal, tapi ruang hidup untuk membentuk manusia cerdas, merdeka, dan berkarakter,” ujar Asep mengutip dari detik.com.
SRMP menyediakan fasilitas lengkap secara gratis, mulai dari asrama, makan, seragam, hingga layanan kesehatan. Syarat utama untuk diterima di sekolah ini bukan nilai akademik, melainkan semangat dan kemauan keras untuk melanjutkan pendidikan, meski dalam kondisi ekonomi sulit.
Kepala Sentra Phalamarta, Dian Bulan Sari, mengatakan bahwa proses seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan Data Sosial Ekonomi Nasional (DSEK), yang telah diverifikasi oleh tim lintas sektor.
“Program ini diperuntukkan bagi keluarga dari desil 1 dan 2 kesejahteraan nasional, sesuai arahan Presiden,” ungkap Dian.
Baca juga: Sukabumi Wujudkan Sekolah Bersih Pungli demi Pendidikan Berkarakter
Metode pembelajaran di SRMP mengacu pada kurikulum dari Ditjen Dikdasmen, yang dikombinasikan dengan pelatihan karakter, pembiasaan hidup mandiri, dan disiplin. Siswa juga menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama dua minggu, bekerja sama dengan TNI, Polri, dan tim kesehatan.
Walau masih berstatus rintisan, fasilitas sekolah ini sudah memadai, ada ruang kelas, laboratorium, sarana olahraga, ruang konseling, dan asrama. Sebanyak 13 guru telah bergabung dan jumlahnya akan bertambah seiring kebutuhan.
Tak hanya itu, Pemkab Sukabumi tengah menyiapkan pembangunan SRMP permanen di wilayah Cicurug yang akan menampung hingga 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Langkah ini menjadi bagian dari visi jangka panjang menuju pemerataan pendidikan.
Bagi Miftah Ajis (62), warga Parungkuda yang bekerja sebagai buruh serabutan, hadirnya SRMP adalah angin segar bagi masa depan anaknya.
“Alhamdulillah, saya tenang karena anak saya semangat sekolah dan punya cita-cita jadi TNI,” ujar Miftah.
SRMP menjadi model pendidikan masa depan yang tidak hanya fokus pada nilai, tapi juga membentuk manusia tangguh, siap menyambut tantangan zaman dan turut serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.