Sukabumihitz – Basarnas resmi menghentikan pencarian tiga korban longsor yang terjadi di Kampung Cicau, Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi pada Rabu, 12 Maret 2025, sekitar pukul 17.00 WIB. Tim gabungan, yang terdiri dari Basarnas, relawan, dan masyarakat setempat, mengambil keputusan untuk menghentikan pencarian setelah tidak menemukan petunjuk mengenai keberadaan korban selama tujuh hari operasi pencarian.
Komandan Tim SAR Jakarta, Rian Cristian, mengungkapkan bahwa meskipun pencarian hampir seminggu, hasil pada hari terakhir tetap nihil. “Pencarian hari ini (Rabu) tidak membuahkan hasil. Kami belum menemukan petunjuk atau tanda-tanda mengenai keberadaan korban,” ujar Rian dalam konferensi pers yang Rian gelar setelah penghentian pencarian.
Tiga korban yang hilang dalam bencana longsor itu adalah Darjat (60 tahun), Siti Maryam (35 tahun), dan Ahyar Fauzi (9 tahun). Longsor yang terjadi pada 5 Maret 2025 itu menyebabkan ketiga korban hilang, dan tim langsung memulai operasi pencarian keesokan harinya. Walaupun tim menghentikan operasi pencarian, Rian menegaskan Basarnas akan memantau lokasi dan siap melanjutkan jika ada temuan baru.
“Kami akan terus memantau situasi di lokasi bencana. Jika ada tanda-tanda baru atau informasi terkait korban, kami siap melakukan evakuasi dan melanjutkan pencarian,” tambahnya.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Sukabumi: 1 Korban Jiwa, 7 Orang Masih Hilang
Kepala Desa Langkapjaya, Suhendi, menyatakan bahwa meskipun Basarnas menghentikan operasi, pemerintah kecamatan dan keluarga korban akan terus berusaha mencari korban. Suhendi memastikan bahwa pemerintah desa, kecamatan, dan muspika akan terus berkoordinasi agar pencarian berlanjut jika ada petunjuk baru.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan memberitahukan Basarnas jika ada temuan baru. Pemerintah desa dan masyarakat tetap berusaha semaksimal mungkin agar korban ditemukan, meskipun tantangan yang dihadapi sangat berat,” ujarnya kepada SukabumiUpdate.com.
Selama lebih dari seminggu pencarian berlangsung, tim gabungan menghadapi berbagai tantangan berat, terutama medan yang sulit dan cuaca buruk yang memperburuk kondisi. Hujan lebat serta tanah yang licin menjadi kendala utama dalam mengakses lokasi longsor dan memperlambat proses pencarian.
Meski demikian, warga dan relawan yang terlibat dalam pencarian memberikan semangat serta dukungan penuh kepada keluarga korban. Banyak di antara mereka yang masih berharap agar upaya pencarian dapat menemukan korban dalam keadaan selamat meskipun harapan semakin menipis.
Suhendi juga menambahkan bahwa pihaknya terus mendampingi keluarga korban, memberikan dukungan moral, dan berharap agar pencarian ini segera membuahkan hasil meskipun kondisi semakin sulit. “Kami berharap keluarga korban dapat menerima kenyataan dengan tabah, dan semoga korban segera ditemukan,” tuturnya.
Pencarian ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dan relawan yang bekerja keras tanpa kenal lelah. Namun, kondisi alam yang sangat menantang semakin mempersulit upaya pencarian tersebut. Masyarakat setempat tetap berharap agar upaya pencarian terus berlanjut dan tim dapat menemukan korban meskipun situasi sangat berat.
Seiring dengan penghentian pencarian oleh Basarnas, pihak berwenang meminta masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan jika ada perkembangan atau temuan yang dapat membantu proses pencarian lebih lanjut.
Baca juga: Kontroversi Patung Penyu Kardus Rp15,6 M di Alun-Alun Gadobangkong!
Sumber: Sukabumiupdate.com