Sukabumihitz – Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali mencatat prestasi membanggakan di kancah internasional melalui kontribusi riset mahasiswanya. Dalam kompetisi inovasi internasional yang melibatkan 51 finalis dari berbagai negara, Sri Hadianti, mahasiswi Program Studi Doktoral Informatika (S3) UNM, berhasil meraih Medali Perunggu berkat inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diberi nama MaTangDetect.
Solusi AI untuk Petani Kentang
Aplikasi ini hadir sebagai solusi untuk membantu petani kentang lokal dalam mengidentifikasi hama secara cepat dan akurat. Dengan memanfaatkan teknologi AI, sistem ini mampu mengenali gejala serangan hama. Dengan begitu, petani bisa meningkatkan hasil panen serta meminimalkan kerugian di sektor pertanian.
Sri mengembangkan inovasi tersebut di bawah bimbingan intensif dua dosen UNM, yakni Dr Muhammad Haris dan Prof Dr Dwiza Riana, yang terlibat sejak proses desain sistem hingga uji coba lapangan.
“Sri memiliki semangat besar untuk menghasilkan riset yang bukan hanya akademik, tapi juga aplikatif. Kami hanya memfasilitasi arah pengembangan teknologi agar tepat guna,” ungkap Dr Haris, dosen pembimbing utama.
Baca Juga: UNM Luncurkan MentalBooster.ai untuk Tangani Kekerasan dan Dukung Kesehatan Mental Siswa
Kolaborasi Riset Jadi Kunci Keberhasilan
Sementara itu, Prof Dr Dwiza Riana menekankan pentingnya relasi pembimbingan berbasis kolaborasi terbuka dalam dunia riset pascasarjana. Ia menyatakan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kemitraan aktif antara mahasiswa dan dosen.
“Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa relasi dosen dan mahasiswa dalam penelitian harus berbasis kolaborasi terbuka, bukan sekadar bimbingan administratif,” ujar Prof Dwiza dalam keterangan tertulis, pada Senin (7/7).
Model pembimbingan transformatif yang diterapkan UNM memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menciptakan inovasi teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Pendekatan ini mengintegrasikan pemanfaatan data, teknologi, dan kecerdasan buatan sebagai solusi nyata.
“Hal ini sejalan dengan semangat UNM sebagai Kampus Digital Bisnis yang tidak hanya menekankan keunggulan akademik, tetapi juga kemampuan dalam menciptakan solusi nyata melalui teknologi terapan,” jelasnya.
Ke depan, Universitas Nusa Mandiri (UNM) akan terus mengembangkan riset berbasis kolaborasi sebagai strategi untuk mencetak lulusan pascasarjana yang mampu menjadi agen perubahan melalui inovasi dan riset aplikatif.
Baca Juga: UNM Resmi Luncurkan Rangkaian AI Conference 2025 dengan Seminar Inklusif “Unlock Beyond AI”