Agama

Matangkan Persiapan Kongres Budaya Umat Islam, LSBPI MUI Gelar Konsinyering

59
×

Matangkan Persiapan Kongres Budaya Umat Islam, LSBPI MUI Gelar Konsinyering

Sebarkan artikel ini
Panitia Pengarah (SC) dan Panitia Pelaksana (OC) Kongres Budaya Umat Islam Indonesia mengadakan konsinyering di Jakarta, Rabu (19/7/2023). (Foto: Dok LSBPI MUI)

Sukabumihitz.com, Jakarta–  Lembaga Seni  Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI Pusat akan menggelar acara Kongres Budaya Umat Islam Indonesia. Kongres Budaya Umat Islam Indonesia itu akan diadakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, pada Rabu, 26 Juli 2023.

Terkait persiapan acara tersebut, LSBPI MUI menggelar konsinyering di Jakarta pada Rabu (19/7/2023). Konsinyering itu dihadiri oleh Panitia Pengarah (SC) dan Panitia Pelaksana (OC). Ketua MUI yang membawahi LSBPI, Dr KH Jeje Zainudin memimpin langsung konsinyering tersebut.

Ketua Panitia Kongres Budaya Umat Islam, Ustadz Erick Yusuf mengatakan,  konsinyering itu dilaksanakan dalam rangka  pematangan tema yang akan dibahas di kongres. “Jadi sebetulnya pertemuan ini adalah pertemuan  dari tim perancang tema kongres agar matang. Agar pembahasan per komisi matang,  yang akan digulirkan di dalam kongres.  Dan nanti menjadi  menjadi satu tawaran solusi untuk masyarakat,” kata Ustadz Erick Yusuf.

Erick menambahkan, “Semoga dengan adanya konsinyering ini insya Allah para nara sumber  akan mendapatkan satu kerangka bahasan yang tajam untuk memaparkan materi atau makalahnya.”

Terkait narasumber, Erick mengemukakan, Kongres Budaya Umat Islam Indonesia akan menampilkan narsum  para pakar, para ahli, alim ulama dan praktisi di bidang seni budaya Islam. “Mereka semuanya mempunyai kapasitas yang mumpuni,” ujarnya.

Ketua MUI yang  membawahi bidang seni budaya dan perababan Islam, Dr KH Jeje Zainudin menambahkan, konsinyering  ini  sebagai  salah satu upaya bagaimana mematangkan seluruh rangkaian  acara kongres dari mulai penyepakatan tema besar,  kemudian point-point pembicaraan di seminar maupun di komisi. Selain itu, kata-kata kunci untuk merumuskan rekomendasi dan deklarasi sebagai draft yang ditawarkan kepada peserta sebagai produk yang dihasilkan dari kongres.

“Sehingga,  insya Allah kongres ini menghasilkan kesepakatan statement dalam bentuk deklarasi maupun rekomendasi. Maka konsinyering ini penting untuk penyelarasan konsep-konsep  kongres tersebut,” tuturnya.

Baca Juga : Kongres Budaya Umat Islam Diharapkan Jadi Oase Dahaga Seni Budaya yang Islami

Dalam kesempatan sebelumnya Ustadz Erick Yusuf memaparkan, Kongres Budaya Umat Islam Indonesia merupakan sebuah  perjalanan panjang dari Ketua MUI yang sebelumnya, KH Ma’ruf Amin (kini wapres) yang kemudian mengamanatkan bahwa  dengan adanya berbagai masalah tentang seni budaya di keumatan, maka diperlukan sebuah kajian yang bisa menentukan arah  bagaimana sebetulnya seni budaya Islam di Indonesia.

“Kongres Budaya Umat Islam Indonesia itu telah melewati perjalanan panjang yang telah dilakukan oleh LSBPI MUI dari mulai Munas, FGD-FGD Road to Kongres, serta  Multaqo seniman dan budayawan Indonesia. Dari kegiatan FGD dan Multaqo itu menghasilkan  rekomendasi-rekomendasi  dari para ahli/ akademisi ekspert yang memberikan pandangan-pandangannya,” kata Erick Yusuf.

Ia menambahkan, “Kongres Budaya Umat Islam Indonesia diharapkan menjadi sebuah oase di tengah  dahaganya pembahasan-pembahasan yang bisa memberikan insight atau wawasan bahkan tuntunan kepada masyarakat, khususnya umat Muslim.”

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *