Sukabumihitz – Meningkatnya teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) dalam kehidupan modern menuntut perubahan cara pandang orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Pemahaman terhadap teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), menjadi bagian penting dalam proses tersebut.
Cyber University, perguruan tinggi yang dikenal sebagai pelopor pendidikan finansial berbasis teknologi (The First Fintech University in Indonesia), menyelenggarakan Workshop Parenting AI pada Senin (2/6). Acara ini berlangsung di aula utama kampus Cyber University, Jl. TB Simatupang, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, dan diikuti oleh puluhan peserta dari kalangan orang tua dan siswa.
Kepala Kampus Cyber University, Setiaji, menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan antara generasi orang tua dan anak dalam menyikapi perkembangan teknologi masa kini.
“Orang tua harus memahami perkembangan teknologi saat ini, khususnya AI. Agar bisa memberikan arahan yang tepat kepada anak-anak mereka, baik dalam memilih jurusan kuliah maupun merancang karier masa depan,” ujarnya.
Sebagai narasumber utama, hadir Ibnu Alfarobi dosen dan praktisi AI yang menyampaikan materi dengan pendekatan aplikatif. Dalam presentasinya, ia mengungkapkan bahwa AI telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan bukan lagi sekadar teknologi futuristik.
“Mengutip pernyataan CEO Google, Sundar Pichai, yang menyebut bahwa ‘dampak dari AI mungkin akan lebih besar daripada listrik dan api’, saya mengajak para peserta untuk tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga membentuk pola pikir baru dalam menyikapinya,” ucap Ibnu.
Baca juga: Perluas Wawasan, Cyber University Gelar Pertukaran Mahasiswa
Acara berlangsung dalam suasana hangat dan interaktif. Banyak orang tua menyampaikan keresahan sekaligus semangat mereka untuk belajar bersama anak-anak.
“Ternyata bukan hanya anak-anak yang harus belajar. Kami sebagai orang tua juga harus terus belajar agar bisa tumbuh bersama mereka. Lewat workshop ini saya mendapatkan banyak sekali insight, terkait perkembangan teknologi di era sekarang,” ujar salah satu peserta.
Anak-anak yang hadir pun tidak sekadar menjadi pendengar pasif. Mereka aktif mengajukan pertanyaan seputar profesi masa depan dan bidang studi yang relevan dengan revolusi digital.
Workshop ini menjadi ajang pembelajaran lintas generasi yang tidak hanya memperkuat literasi teknologi, tetapi juga mempererat hubungan antara orang tua dan anak dalam menghadapi era disrupsi digital.
“Lebih dari sekadar seminar teknologi, Workshop Parenting AI ini menjadi ruang belajar yang menyatukan dua generasi dalam satu tujuan, yaitu saling memahami dan tumbuh bersama menghadapi tantangan zaman. Inisiatif seperti ini menunjukkan pentingnya kolaborasi keluarga dalam menyongsong masa depan yang kian kompleks, namun juga penuh peluang,” tutup Setiaji.
