Sukabumihitz – SMK Terpadu Al-Ittihad Purabaya kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi unggul di bidang teknologi informasi dengan menggelar Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) untuk jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (22/04) , dan diikuti oleh 24 siswa kelas XII sebagai bagian dari proses evaluasi akhir pendidikan kejuruan.
Pelaksanaan UKK bukan sekadar rutinitas akademik tahunan, melainkan sebuah langkah konkret untuk mengukur sejauh mana kesiapan siswa menghadapi tantangan dunia kerja. Penguji menilai kemampuan peserta dalam merancang, membangun, dan menguji sistem perangkat lunak sesuai standar industri.
Baca juga: UKK SMK Mihadunal Ula 2025: Ajang Pembuktian Kompetensi Siswa Vokasi
SMK Al-Ittihad melibatkan Rizal Amegia Saputra dari Universitas BSI Sukabumi sebagai penguji independen dalam pelaksanaan UKK 2025. Keterlibatan akademisi berlatar profesional teknologi menunjukkan kolaborasi nyata antara pendidikan vokasi dan perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa proses penilaian berlangsung objektif, terukur, dan relevan dengan perkembangan teknologi terbaru.
“UKK 2025 bukan sekadar ritual akademik, melainkan simulasi nyata dunia kerja. Kolaborasi dengan kampus seperti BSI Sukabumi memastikan objektivitas penilaian sekaligus memberikan perspektif industri kepada siswa,” ujar Kepala Program Keahlian RPL SMK Al-Ittihad, dalam rilis resmi sekolah.

SMK Al-Ittihad menunjuk Rizal Amegia Saputra sebagai penguji eksternal, dan ia mengapresiasi pelaksanaan UKK di sekolah tersebut. Menurutnya, kesiapan siswa secara teknis dan mental sangat terlihat, serta mencerminkan hasil pembelajaran yang terarah.
“Siswa-siswi RPL di SMK Terpadu Al-Ittihad memiliki potensi besar. Mereka siap secara teknis, menunjukkan semangat dan kreativitas, menandakan guru berhasil mengarahkan pembelajaran secara efektif, ujar Rizal.
Keberhasilan pelaksanaan UKK ini memperkuat posisi SMK Al-Ittihad Purabaya sebagai lembaga pendidikan vokasi yang responsif terhadap dinamika industri. Dengan pembelajaran berbasis praktik dan kolaborasi lintas sektor, sekolah ini mampu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik. Setelah UKK 2025, SMK Al-Ittihad berharap siswa tak hanya lulus, tapi juga siap bersaing di dunia kerja digital.