Sukabumihitz – Malam Nisfu Sya’ban adalah salah satu malam yang penuh keberkahan bagi orang-orang Muslim. Malam yang jatuh pada tanggal 15 bulan Sya’ban dalam kalender Hijriyah ini menjadi momen yang penuh makna, baik dari segi spiritual maupun sejarah. Pada malam ini, umat Islam meyakini memperoleh ampunan dan rahmat Allah SWT, sehingga banyak yang mengisi dengan ibadah dan doa. Malam Nisfu Sya’ban mempunyai 10 nama lain, yaitu sebagai berikut.
10 nama lain Malam Nisfu Sya’ban:
- Malam yang diberkahi (mubarakah)
- Malam pembagian takdir (qismah wa at-takdir)
- Malam penghapusan dosa (at-takfir)
- Malam diterimanya doa (al-Ijabah)
- Malam kehidupan (al- hayat)
- Hari raya malaikat
- Malam syafaat
- Malam kemerdekaan (al-‘itqu)
- Malam pembebasan (al-bara’ah)
- Malam hadiah (al-jaizah)
Sejarah dan Makna Malam Nisfu Sya’ban
Malam Nisfu Sya’ban memiliki sejarah yang panjang dalam tradisi Islam. Berdasarkan beberapa riwayat, pada malam tersebut Allah SWT menurunkan rahmat-Nya kepada umat manusia, membuka pintu ampunan, dan memberikan keberkahan bagi siapa saja yang memohon dengan tulus. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Dari Mu’adz bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT memperhatikan hambanya (dengan penuh rahmat) pada malam Nisfu Syaban, kemudian Ia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (orang munafik yang menebar kebencian antar sesama umat Islam).”
Meskipun tidak ada kewajiban khusus untuk merayakan Malam Nisfu Sya’ban, banyak umat Islam menjadikannya sebagai kesempatan untuk memperbanyak amal ibadah. Mereka melakukan shalat malam, membaca Al-Qur’an, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Perayaan ini juga menjadi ajang refleksi diri bagi banyak orang untuk memperbaiki kualitas ibadah dan memperdalam hubungan dengan Sang Pencipta.
Baca juga: Keutamaan 10 Hari Pertama di Bulan Rajab

Salah satu amalan yang cukup populer adalah memperbanyak bacaan istighfar dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Banyak yang meyakini bahwa doa-doa yang dipanjatkan pada malam ini memiliki kekhususan dan peluang yang lebih besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT.
Selain itu, umat Islam juga menjalankan tradisi memperbanyak amal saleh, seperti bersedekah dan membantu sesama, untuk meraih keberkahan yang lebih besar pada malam yang penuh rahmat ini.
Perspektif Ulama tentang Malam Nisfu Sya’ban
Meskipun Malam Nisfu Sya’ban tidak wajib dirayakan, para ulama menghargai keutamaan dan nilai spiritualnya dalam Islam. Dr. Zakir Naik, mengingatkan umat Islam memanfaatkan setiap kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, terutama pada Malam Nisfu Sya’ban.
Beberapa ulama, seperti al-Hasan al-Bashri, mengajarkan pentingnya intropeksi diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah melalui amal ibadah dan doa. Intropeksi diri menjadi kunci dalam memanfaatkan momen ini agar kehidupan seorang Muslim dapat menjadi lebih bermakna dan dekat dengan Tuhannya.
Malam Nisfu Sya’ban bukan sekadar perayaan biasa, melainkan sebuah kesempatan untuk mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Ini adalah waktu yang tepat bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, intropeksi diri, dan memperdalam hubungan dengan Sang Pencipta. Meskipun tidak ada perintah khusus, keutamaan spiritual Malam Nisfu Sya’ban membuat umat Islam sangat menantikannya di seluruh dunia.