Sukabumihitz – Universitas BSI Sukabumi sukses menyelenggarakan seminar Pemuda Digital dengan tema “Mengubah Tantangan Menjadi Peluang dengan Solusi Digital Kreatif” pada Senin (16/12). Bertempat di Aula Universitas BSI Sukabumi kampus B, Jl. Veteran II No. 20A, Kota Sukabumi, acara ini menghadirkan dua pembicara inspiratif, Kania Pramesty, Puteri Indonesia Jawa Tengah 2024 dan Ricki Sastra, Lecturer sekaligus AI Implementer.
Seminar pemuda digital ini memberikan pandangan tentang bagaimana teknologi digital bisa menjadi solusi untuk menghadapi tantangan sekaligus menciptakan peluang di era modern.
Kepala Kampus Universitas BSI Sukabumi, Jamal Maulaa Hudin menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam memanfaatkan teknologi untuk menciptakan solusi kreatif.
“Acara ini kami selenggarakan untuk menginspirasi generasi muda, agar mampu menghadapi tantangan era digital dengan kreativitas dan inovasi,” ungkapnya.
Membangun Financial Freedom untuk Generasi Z
Dalam sesi pertama, Kania Pramesty membawakan materi Financial Freedom yang mengajak Gen Z untuk lebih bijak mengelola keuangan. Ia menyoroti tantangan finansial yang sering Gen Z hadapi, seperti kebiasaan self-reward berlebihan yang bisa mengganggu stabilitas keuangan.
“Financial Freedom adalah kematangan seseorang dalam mengelola keuangan sehingga bisa hidup lebih tenang tanpa terlilit utang. Untuk mencapainya, kita harus memiliki pola pikir yang lebih bijak dari hari ini,” ujar Kania.
Ia juga mengusulkan solusi seperti menerapkan gaya hidup hemat (frugal living), pola hidup minimalis (minimalist lifestyle), dan menghindari risiko pinjaman online (pinjol). Dengan pengelolaan keuangan yang bijak, generasi muda dapat mencapai Financial Freedom, yaitu kondisi hidup yang lebih tenang tanpa terlilit utang.
Implementasi AI dalam Pendidikan
Sesi selanjutnya dibawakan oleh Ricki Sastra, yang memperkenalkan kecanggihan Artificial Intelligence (AI) dan bagaimana teknologi ini dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Ricki mengungkapkan bahwa meskipun AI sangat canggih dan memiliki potensi besar untuk membantu berbagai sektor, terutama pendidikan, AI tetap tidak bisa menggantikan peran manusia.
“AI hanya sebuah alat yang mempermudah kita, namun etika dalam menggunakan AI sangatlah penting. Kita harus bijak dalam memanfaatkan teknologi ini agar tidak mengarah pada penyalahgunaan,” ungkap Ricki.
Salah satu aplikasi AI yang diperkenalkan adalah Magic School. Sebuah platform berbasis AI yang bertujuan untuk membantu proses belajar mengajar menjadi lebih efisien dan interaktif.
Acara ini dipandu oleh Taufik Hidayatullah sebagai moderator, dengan host Kak Iyad dan Kak Lia yang menjaga suasana tetap interaktif dan penuh semangat. Selain ilmu yang bermanfaat, para peserta juga mendapatkan benefit berupa e-sertifikat, snack, dan souvenir eksklusif dari Universitas BSI Sukabumi.
Selain itu, seminar ini juga menjadi momen penting untuk memperkenalkan program beasiswa unggulan Universitas BSI Sukabumi kepada calon mahasiswa. Beberapa program beasiswa yang Universitas BSI Sukabumi tawarkan meliputi beasiswa jalur undangan, beasiswa juara, dan beasiswa talenta digital. Program-program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa berprestasi dari berbagai latar belakang untuk melanjutkan pendidikan mereka di perguruan tinggi.
Dengan semangat yang tercipta dalam seminar ini, berharap para peserta mampu mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi agen perubahan di era digital. Universitas BSI Sukabumi terus berkomitmen untuk mendukung generasi muda Sukabumi melalui program pendidikan berkualitas dan beragam fasilitas pendukung lainnya.
