Berita

Pemilu 2024: Awas, Money Politics atau “Jangkrik”

136
×

Pemilu 2024: Awas, Money Politics atau “Jangkrik”

Sebarkan artikel ini
Caleg Dapil 3 Kabupaten Bogor dari Partai Golkar dengan Nomor Urut 8, Ety Syamsiatul Hasanah, S.H. menyapa warga masyarakat di daerah Ciomas Pintu Ledeng, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor Rabu  (27/12/2023). (Foto: Istimewa)

Sukabumihitz.com, Bogor– Pada tahun Pemilu ini sangat wajar rasanya para caleg DPRD Kab./Kota, DPRD Provinsi, DPD dan DPR RI melakukan berbagai cara untuk mendapat simpatisan guna meraup suara yang sebanyak banyaknya.

Salah satu cara yang yang dilakukan salah seorang  Caleg Dapil 3 Kabupaten Bogor dari Partai Golkar dengan Nomor Urut 8 yang bernama Ety Syamsiatul Hasanah, S.H. adalah dengan menyapa warga masyarakat di berbagai desa di Dapil 3 Kabupaten Bogor. Salah satunya adalah di daerah Ciomas Pintu Ledeng, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor pada hari Rabu, tanggal 27 Desember 2023.

Acara Menyapa Masyarakat Desa Ciomas Kabupaten Bogor yang digelar di majelis yang dibimbing K.H Ghani ini dihadiri oleh lebih kurang 150 orang ibu-ibu yang sudah lama menjadi jamaah K.H. Ghani. Mereka sangat  antusias  mengikuti paparan visi misi dari Ety Syamsiatul Hasanah,  caleg DPRD Kab. Bogor Dapil 3.

Dalam kesempatan tersebut, Teh   Ety – panggilan akrabnya —  mengajak masyarakat agar mengubah mind set atau cara berpikir  dalam mencari sosok yang akan dijadikan perwakilan suara mereka dalam kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten  Bogor. Salah satunya  agar mereka tidak terpaku pada money politics  atau bahasa sekarang ”jangkrik” yang diberikan oleh para caleg untuk meminta suara dari masyarakat.

Menurutnya, hal demikian (money politics)  tidak  baik. Sama halnya dengan membeli suara masyarakat dengan 50 atau 100 ribu  rupiah tapi pada akhirnya dapat mengkebiri aspirasi dan hak-hak masyarakat selama 5 tahun ke depan. ”Saya yakin masyarakat sekarang ini sudah lebih cerdas dan lebih dewasa. Mereka  tidak mudah terbujuk dengan hal-hal seperti itu,” ujar Teh  Ety dalam rilis yang diterima Milenianews.com.

Ia menambahkan, sudah banyak pelajaran yang mereka alami:  setelah pemilihan dan memilih sosok yang melakukan money politics  yang pada akhirnya setelah menjadi perwakilan dari mereka sendiri, namun bertemu di jalan pun mereka  tutup kaca. “Boro-boro mau turun lagi ke masyarakat untuk menyapa dan merealisasikan apa yang sudah diperjanjikan,” kata Teh  Ety.

Menurut dia, seharusnya calon anggota dewan tidak perlu takut  untuk  melakukan komitmen secara tertulis dengan masyarakat. Komitmen itu menegaskan bahwa setelah terwujud cita-citanya menjadi anggota dewan, orang tersebut  melakukan yang sudah disepakati dengan catatan untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi.

Bahkan hal tersebut sebetulnya dapat membantu para dewan yang sudah membuat kesepakatan ini dalam kinerjanya. “Jika dana reses dan dan aspirasi yang menjadi hak rakyat dapat tersalurkan dengan mudah sudah tidak bingung lagi mau dikemanakan. Programnya sudah ada,  tinggal disesuaikan saja,” tuturnya.

Sebagai caleg perwakilan perempuan di Dapil 3 Kabupaten Bogor, Teh Ety punya program yang diusung dan berguna untuk masyarakat, yaitu sebagai berikut: pendidikan, masyarakat melek hukum, dan UMKM. Menurutnya, ketiga hal tersebut perlu mendapatkan perhatian lebih serius pada Pemilu 2024. “Program tersebut insya Allah sangat berguna dan membantu masyarakat  pada umumnya,” kata Ety.

Ia menambahkan, bicara bidang pendidikan tentu tidak jauh dari pengertian sekolah. Teh  Ety mempunyai program yang sangat membantu masyarakat yang tidak mampu dengan memberikan baju seragam sekolah, buku tulis dan alat tulis lainnya  ataupun permasalahan lainnya di dunia pendidikan.

Terkait pentingnya program masyarakat melek hukum, Teh  Ety mengemukakan,  dalam hal ini masyarakat Indonesia sudah cerdas dan pintar. “Oleh karenanya program ini membantu sekali dan berguna bagi  masyarakat pada umumnya. Miisalnya dengan adanya penyuluhan-penyuluhan  mengenai perbuatan dan tindakan hukum seperti hukum perdata, hukum keluarga (waris dan pembagiannya, perkawinan), narkoba dan lain sebagainya.

Adapun terkait UMKM, kata dia,  pentng mendorong warga untuk menjadi pengusaha muda, mandiri dan cerdas. “Apalagi  Ciomas terkenal dengan usaha pembuatan sepatunya. Tinggal bagaimana cara mendukung  bahan mentah dan pemasaran  barang yang sudah jadi,” tuturnya.